Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

Lirik Lagu Tari Rudat

Asslamualaikum Tabeq tuan, tabeq tuan Sekalian mohon hamba dimaafkan Kami datangdari seberang Harap tuan, harap tuan yang budiman Terima salam perkenalan Dalam seni, satunya hati Dalam jiwa, dalam jiwa Indung sayang se-iya se-kata Kalau ada nasib dibadan Kapan-kapan, kapan-kapan jiwa manis kitakita bisa jumpa lagi Kita bisa jumpa lagi Mahmud sungkar awal basar Baris tambur jawi salam Mansyur lanyaa uyud salman Muhammad rasul jawi salam Yaa Habibi Yaa Muhammad Yaa aru salko bilkoini Yaa muayyat yaa mumajat Yaa ima malkiblata ini Mar'ainal issyuhada Yaa nabi salam alaika Bissuro ila ila ika Yaa rasul salam alaika
Tari Rudat Sejak awal perjumpaannya, agama senantiasa bernegosiasi dengan tradisi. Agama mempengaruhi tradisi lokal, demikian juga sebaliknya. Pada awalnya, tari rudat tumbuh dan berkembang di pesantren sebagai sarana dakwah. Seiring berjalannya waktu, tarian ini menjadi tarian rakyat. Tak heran, kita pun bisa dengan mudah menjumpainya di daerah Kuningan, Banten, Lampung, bahkan di Karangasem Bali. Di Lombok Timur, tarian ini bahkan bisa dijumpai hampir di setiap Kecamatan. Sampai kini, tidak diketahui secara pasti, asal-usul tari rudat dan siapa penciptanya. Sebagian berpendapat, tari rudat merupakan perkembangan dari zikir saman dan burdah, yaitu zikir yang disertai gerakan pencak silat. Burdah adalah nyanyian yang diiringi rebana. Tradisi ini banyak berkembang di lingkungan pesantren tradisional. Sedangkan zikir saman adalah gerakan-gerakan yang diiringi zikir tanpa musik. Tradisi ini tumbuh subur di Aceh. Zikir saman itu terdiri dari tiga tahapan. Pertama, menceritak...